Rabu, 27 Juni 2012

Bekerja dan merintis kebun karet bukan hal yang mudah


Dengan kondisi yang masih bekerja seperti saya, apalagi saat ini saya bekerja dan masih tinggal di Cibitung Bekasi adalah hal yang sangat sulit sekali. Walaupun saya di bantu oleh seorang teman saya, tapi tetap hasil dari proses penanaman tidak optimal. Hal ini terbukti ketika jumlah pohon yang saya targetkan pada musim penghujan tahun ini tidak seseuai dengan rencana.

Sangat minimnya pengetahuan saya terhadap jenis dan ciciri pohon karet juga menjadi salah satu kesulitan yang sangat serius dalam usaha perkebunan ini. Begitu besar resiko yang akan di alami oleh seorang pemula seperti saya, dimana resiko itu diantaranya adalah bibit yang di tanam tidak sesuai dengan jenis yang di katakan atau yang di sebutkan oleh si penanam (walaupun teman), kemudian resiko harga yang lebih mahal yang di karenakan kita tidak tau dimana sumber dari pada untuk mendapatkan bibit kita peroleh.

Lokasi kebun yang jauh dari kita, dan terlebih kita tidak ada yang kenal orang - orang di sana, itu juga sangat menyulitkan kita dalam mencari sumber daya manusia yang berkwalitas dan berdedikasi tinggi,  saya dalam hal ini hanya mengandalkan kemampuan dan keluangan waktu teman saya untuk mencari sumber daya manusia.

Kondisi kondisi yang saya ceritakan ini adalah kondisi yang tergolong kondisi yang sangat mendasar sehingga ada kondisi atau hal-hal lain yang juga merupakan kendala, yang mungkin dalam tulisan saya yang berikutnya akan saya utarakan.

Kedati demikian kita tidak boleh menganggap kesulitan kesulitan ini sebagai pematah usaha kita, dan kita harus tetap mencari celah untuk dapat mendaki tebing yang curam sekalipun, demikan juga dengan apa yang sedang saya alami. Dengan niat yang sungguh dan usaha yang keras tulus untuk menghadapi tantangan yang diharapkan akan membawa kehidupan kita yang ke lebih baik. Karena dari usaha kita tersebut ada beberapa efek domino yang positf seperti, Penghijauan kembali lahan tidur dan tandus (green world), memberikan pengahasilan kepada warga (pekerja), memperdayakan lahan menjadi sumber ekonomi, meningkatkan pendapatan daerah lokasi dan yang tak kalah pentingnya adalah peningkatan sumber ekonomi kita.

Tidak ada komentar: